KANDIDAT PERUSAHAAN

Office Hour Shocked Sebuah Realita Untuk Generasi Milenial

24 Maret 2021 20:03 8615 KALI DIBACA 0 KOMENTAR 2 KALI DIBAGIKAN

Office hours adalah hal yang paling dibenci oleh generasi milenial. Ini bisa dibuktikan dengan kamu malas bangun pagi ketika hari senin tiba. Kamu lebih asyik dengan menghabiskan waktu kamu bersama bantal guling ketimbang mempersiapkan diri untuk berangkat kerja. Itu semuanya tentunya ada penyebab yang menjadikan kamu seperti itu. 

 

Gagal Mengatur Waktu

 

Kamu gagal mengatur waktu sehingga seakaan datang ke tempat kerja kamu adalah hal yang membencikan. Kamu terlalu asyik dengan zona nyaman kamu dan gagal move on dan sadar kalau kamu sudah jadi karyawan bukan pelajar atau mahasiswa lagi. Coba bantu diri kamu menghargai waktu dari sekarang ya Sahabat TopKarir.

 

Terlalu Banyak Chit-chat di Gadget

 

Kamu biasanya terlalu banyak chit-chat  di gadget kamu hingga larut malam. Sehingga kamu lupa untuk mengistirahatkan badan kamu agar fit  kembali. Kebiasaan ini tidak baik sehingga akan membuat kamu tidak betah menjalani office hours.

 

Ujung-ujungnya Ngopi Lagi di Kedai Kopi

 

Kebiasaan untuk hangout di kedai kopi tentunya kurang bagus untuk kesehatan dan akan menyebabkan turunnya produktivitas kamu. Selain itu, akan menyebabkan keuangan kamu menipis. Memang tidak salah sih kalau menipis toh masih ada orang tua yang membantu ya dalam pikiran Sahabat TopKarir. Kalau kamu berpikir seperti itu tandanya kamu belum bisa dewasa dan bermental siap kerja. Bermental siap kerja itu seharusnya sudah bisa membantu perekonomian keluarga.

 

Tumpukan Pekerjaan

 

Kamu selalu mengeluhkan adanya tumpukan pekerjaan. Coba kamu cek lebih lanjut dan detail. Apa penyebabnya dan bagaimana mengatasinya. Jika kamu pandai memanfaat waktu dengan tepat dan efisien, sudah dipastikan tidak akan ada tumpukan pekerjaan di meja kerja Sahabat TopKarir.

 

 

Sudah semakin jelaskan mengenai apa saja penyebab kamu mengalami office hour shocked? Yuk, dikurangi penyebabnya dan jadilah Sahabt TopKarir yang brilian.

  

 

 

 

Komentar